JAKARTA, - Bila ingin sukses berusaha ada yang bilang mesti sesuai passion atau Kesukaan. Mungkin hal itu dibuktikan oleh Giyanto yang kini sukses berjualan pakan burung, pertama untuk burung kicau.


Baca JugaDemi Fokus Main Burung, Rela Berhenti Jadi Kontraktor


Sebelum Giyanto mencari akal pakan, dia mengenal usaha berjualan kue kering, meski di saat yang serempak dia telah menegakkan modalnya di jalan pakan burung yang dijalani oleh saudaranya. Modal yang dia tanamkan Rp 8 juta pada saat itu.


"(Sebelum ikhtiar jualan pakan burung) itu kampanye makanan kue kering," kata dia saat berdiskusi dengan Tim Pengumuman di kiosnya baru-baru ini.

Depot miliknya berlokasi di Jalan Utan Panjang Timur, Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Udel. Kiosnya dikasih nama SPS Jaya.

Dari yang awalnya kecuali menancapkan modal di warung saudaranya, belakangan Giyanto mulai mengambilalih dikarenakan saudaranya tidak bisa Menambahkan. Kurang lebih itu tercapai sebagian 2004-2005.


"Tadinya melainkan tanam saham saja di sini, terus jadinya diserahkan ke saya Seumumnya, paparnya.

Dia mengaku memang kegemaran dengan aspek burung kicau. Saat menganjuri upaya Tertulis, dia serta tetap menekuni kampanye kue kering yang lalu dirintisnya lebih dulu. Namun pada gilirannya dia membubarkan usaha kue kering dan melacak fokus dengan usaha jualan pakan burung tersebut.


"Tadinya saya tengah usaha kue kering pula awalnya tahun pertama. Tahun ke-2 finis nggak dilanjutin, dilepas," ujarnya.

Saat mengambilalih toko pakan burung, Giyanto menambah modal usahanya beberapa Rp 20 juta. Modal termuat dia peroleh dari usaha kue kering miliknya.


"Ya autentik (nambah modal), nambah cekak Sebentar, seumpama nominalnya waktu itu kurang lebih para Rp 20 jutaan," sebutnya.

Dia mengaku, sejak 2004 mengawali kampanye pakan burung, penghasilannya terus Maju. Omzetnya dulu hingga kini bubar naik hingga 100%. Jika dulu Giyanto melainkan mampu terkena omzet Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu per hari, dengan perbanyakan 100% maka omzetnya kini berhasil Rp 5 juta per hari.


"Iya (Rp 5 juta) lebih ikut (omzet) porno ya," sebutnya.

Pakan burung yang dia jual pun Beraneka macam, mulai dari multivitamin untuk burung hingga pakan sehari-hari, mulai dari keunggulan lokal hingga produk impor. Untuk multivitamin kisaran harganya Rp 15 ribu-Rp 100 ribu. Sementara pakan Rp 7 ribu sampai Rp 65 ribu.

Untuk pakan beroman Butir-butiran dia pasok spontan dari pekebun di Rayon, sementara pakan bungkusan dari Agen di Pasar Pramuka, Jakarta.

Tuturnya usaha pakan burung ini pun tidak terbebas dari Akibat, terpenting karena ada pakan yang tidak bisa berkukuh lama. Kesannya bakal terlunta-lunta sia-sia jika tidak laku terjual.


"Nggak senangnya semisal dagangan tinggal numpuk, sampai-sampai yang dagangan yang kecuali sekali pakai, semisal pisang, kroto, itu kan maksimal 2 hari. Meneladan nggak habis ya khatam expired," ujarnya.

Namun, bisnisnya ini tamat melangsungkan Desain, di mana dia telah mampu membeli rumah dan ruko yang kini dia tempati.

"Iya Alhamdulillah rumah ada, gerai sekarang lalu nempatin ini, bubar punya Satu, Imbuhnya.

Post a Comment